Di episode sebelumnya kita sudah diperlihatkan bagaimana Tsubasa menantang Wakabayashi, mulai dari menendang dari bukit sampai ke rumah Wakabayashi, hingga tantangan di jalan yang menendang melalui kolong bis yang sedang lewat.
Namun sayangnya, Wakabayashi tidak menerima tantangan ini dengan gentle, karena dia meminta anggota Shutetsu lain untuk menghadapai Tsubasa sendirian.
Jika kamu perhatikan, tim Shutetsu tidak sebelas orang, namun dua belas orang termasuk Wakabayashi. Jika mengikuti nalar, sepertinya tantangan ini akan sulit, namun tidak ada yang sulit bagi Tsubasa sang kapten masa depan.
Dengan ciamik dia bisa melewati belasan pemain Shutetsu, bahkan dengan mulus dan tidak tersentuh sedikit pun bola yang dia bawa, sampai akhirnya berhasil menuju gawang yang dijaga oleh Wakabayashi.
Tidak ada adegan ngotot-ngototan untuk menendang atau menahan bola dari Tsubasa maupun Wakabayashi, di sini hanya ada satu momen di mana Tsubasa hampir menjebol gawang dari Wakabayashi.
Uniknya, dari percobaan Tsubasa untuk mencetak gol di gawang Wakabayashi, dia tidak menggunakan kakinya sama sekali untuk menandang bola.
Tsubasa mengandalkan kepalanya untuk menyundul, karena kebetulan kondisi bola sedang melambung tinggi, dan pilihan tepat memang menggunakan kepalanya.
Menyundul dengan kuat, Tsubasa sukses membuat Wakabayashi terkejut, namun bukan menjadi masalah, karena tangan Wakabayashi selaku (Super Great Goal Keeper) mampu menahannya. Namun, bola berputar di telapak tangannya dan memantul ke atas.
Sialnya bagi Tsubasa, bola mengenai tiang gawang, dan memantul ke sisi lapangan. Gol pun batal tercipta.
Roberto yang menonton dari sisi lapangan merasakan tensi dan ketegangan dari permainan sepak bola anak SD ini, sehingga dia ikut bersemangat. Tanpa berpikir panjang, Roberto masuk ke lapangan dan meneriaki dua anak emas tadi.
Dia berkata bahwa pertarungan ini belum berakhir, dan menendang bola dari sudut lapangan. Tentu Tsubasa dan Wakabayashi yang terbawa suasana dalam pertandingan ini juga tidak memikirkan hal yang lain, dan langsung berlari menuju bola yang ditendang.
Bola lebih condong ke arah Tsubasa, karena itu dia bisa kembali memberikan sundulan, dan kali ini bisa melewati tangan Wakabayashi, sehingga gol tercipta dalam pertandingan berat sebelah ini.
Tsubasa menyundul bola sampai menciptakan gol, Wakabayashi juga tidak mau kalah, akhirnya dia menyundul... tiang gawang.
Tentu menyundul tiang gawang bukanlah sesuatu yang baik, karena tiang gawang itu keras, sudah pasti. Akhirnya Wakabayashi mendapatkan akibatnya, yaitu kepalanya terbentur dan mengalami pendarahan.
Setelah pertandingan berakhir dengan kurang menyenangkan, tim Shutetsu mundur pulang, dan meninggalkan Tsubasa serta Ishizaki di lapangan.
Di sini, Roberto merasa bahwa Tsubasa memiliki sesuatu yang spesial, dan percaya bahwa kemampuannya bukan sembarangan dan kebetulan belaka.
Roberto juga mengenalkan diri bahwa dia berasal dari Brazil, dan saat ini ke Jepang untuk bertemu dengan seseorang (yang kita tahu adalah keluarga dari kapten Ozora, alias Tsubasa itu sendiri).
Sebagai mantan pemain timnas Brazil, tentu Roberto tak mau terlihat buruk. Dia menunjukan kemampuannya di sini, yaitu teknik Overhead Kick atau tendangan salto, dengan cara memantulkan bola ke tiang, lalu menendangnya di udara dengan posisi kaki di atas.
Melihat kemampuan Roberto, Dia merasa kemampuan tersebut sangat keren dan hebat, sampai-sampai dia sangat ingin menirunya.
Tentu saja, tendangan Overhead Kick atau salto bukan teknik sembarangan, dan memerlukan latihan ekstra untuk menguasainya. Namun lagi-lagi, yang ada di kasus ini adalah sang kapten masa depan, tentu bukan masalah besar bagi Tsubasa (meskipun dia sempat kesulitan dalam melakukan tendangan).
Berkali-kali Tsubasa mencoba meniru teknik dari Roberto, namun dia gagal. Ishizaki yang menjadi takut sendiri, karena teknik ini memang bisa berbahaya bagi tubuh Tsubasa, bayangkan saja jika dia terjatuh dengan kondisi kepala di bawah, pasti membahayakan.
Namun setelah melakukan beberapa kali kegagalan, Tsubasa berhasil melakukan teknik Overhead Kick, dengan hebat dan berhasil masuk ke gawang dengan mudah (ya jelas, tidak ada kipernya).
Roberto senang bukan main saat melihat Tsubasa berhasil, dan dia benar-benar yakin dengan kemampuannya. Nantinya, teknik tendangan salto ini memang menjadi salah satu tendangan andalan Tsubasa, selain Drive Shoot tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar